Museum Ketransmigrasian Provinsi Lampung menjadi salah satu objek kunjungan dalam rangka Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024, Kamis, 11 Juli 2024. Program ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengenalkan dan melestarikan sejarah serta budaya Indonesia kepada masyarakat luas, khususnya yang berkaitan dengan program transmigrasi dan peranannya dalam perkembangan sosial dan ekonomi bangsa.
Program Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menghidupkan kembali dan merasakan sejarah panjang Indonesia sebagai pusat perdagangan rempah-rempah dunia. Melalui rute-rute pelayaran kuno yang menghubungkan berbagai pulau di Nusantara, program ini tidak hanya berfokus pada aspek perdagangan, tetapi juga pada pertukaran budaya dan pengetahuan yang terjadi selama berabad-abad.
Museum Ketransmigrasian Provinsi Lampung sendiri memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Didirikan untuk memperingati dan mendokumentasikan program transmigrasi yang dimulai pada masa pemerintahan Belanda sampai masa kemerdekaan Indonesia dan seterusnya, Museum Ketransmigrasian Provinsi Lampung menyimpan berbagai artefak, dokumen, dan kisah-kisah para transmigran yang telah berkontribusi dalam pembangunan berbagai daerah di Indonesia. Pengunjung dapat melihat langsung bagaimana program ini membantu mengatasi kepadatan penduduk di Jawa dan Bali, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tujuan transmigrasi.
Kepala UPTD Museum Ketransmigrasian Provinsi Lampung, Ibu Hana Kurniati, S.E. , menyatakan kebanggaannya atas penetapan museum sebagai salah satu destinasi utama dalam Muhibah Jalur Rempah 2024. "Ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan lebih jauh sejarah transmigrasi kepada generasi muda dan wisatawan. Kami berharap, dengan adanya kunjungan ini, masyarakat akan lebih menghargai peran besar program transmigrasi dalam pembangunan nasional," ujarnya.
Kunjungan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 diharapkan akan membawa ribuan pengunjung dari berbagai daerah, bahkan mancanegara. Selain menikmati pameran dan koleksi yang ada di Museum Ketransmigrasian, pengunjung juga akan disuguhi berbagai acara budaya, seperti musik tradisional, kuliner khas daerah, dan lokakarya sejarah.
Dengan bergabungnya Museum Ketransmigrasian dalam rute Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024, diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang mengenal dan memahami sejarah transmigrasi serta dampaknya bagi kemajuan Indonesia. Ini juga menjadi ajang bagi museum-museum di Indonesia untuk terus berinovasi dan memberikan edukasi yang bermakna kepada masyarakat.