Bandar Lampung, 17–19 Juli 2025
Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan dan kapasitas sumber daya manusia, Museum Ketransmigrasian mengirimkan tiga orang perwakilannya untuk mengikuti Workshop Personal Branding, Digital Marketing, dan Literasi Budaya bagi Pemandu Wisata, yang diselenggarakan oleh DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Lampung bekerja sama dengan Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung (Nuwabaca).
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 17 hingga 19 Juli 2025, ini diikuti oleh berbagai perwakilan dari museum, komunitas pemandu wisata, dan instansi kebudayaan di Provinsi Lampung. Dari Museum Ketransmigrasian, hadir sebagai peserta yakni Raden Arya Putra M., Yuni Nurdiyanti, dan Desita Nurul Rahma.
Workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para pemandu wisata mengenai pentingnya membangun citra diri profesional (personal branding), strategi komunikasi dan promosi berbasis digital (digital marketing), serta memperkaya wawasan tentang budaya lokal yang dapat menjadi nilai jual dalam aktivitas pemanduan wisata. Materi disampaikan oleh narasumber yang kompeten di bidangnya, dengan pendekatan interaktif, diskusi kelompok, serta praktik langsung di lapangan.
Selain mendapatkan pembekalan materi di dalam kelas, peserta juga diajak untuk mengikuti kegiatan kunjungan lapangan sebagai bagian dari praktik langsung. Beberapa lokasi yang dikunjungi antara lain Makam Pahlawan Nasional Radin Inten II di Desa Gedungharta, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, yang merupakan tokoh penting dalam sejarah perjuangan rakyat Lampung. Di lokasi ini, peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai narasi sejarah lokal yang bisa dijadikan sebagai materi pemanduan yang edukatif dan inspiratif.
Tak hanya itu, peserta juga menjelajahi potensi wisata alam yang tengah berkembang, seperti Green Canyon Kedas Resort dan Pantai Minang Rua di wilayah pesisir Lampung Selatan. Kunjungan ini membuka wawasan baru terkait bagaimana destinasi wisata alam dikembangkan dengan pendekatan storytelling dan branding yang kuat, serta pentingnya keterlibatan komunitas lokal dalam pelestarian dan promosi wisata.
Partisipasi Museum Ketransmigrasian dalam workshop ini merupakan bagian dari komitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi dalam pengelolaan museum sebagai ruang edukasi publik. Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas layanan pemanduan di museum, memperluas jangkauan promosi melalui platform digital, dan memperkuat peran museum dalam literasi budaya di tengah masyarakat.
Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan kolaborasi antar pelaku wisata dan budaya di Provinsi Lampung, yang pada akhirnya dapat saling mendukung pengembangan ekosistem pariwisata dan kebudayaan daerah secara berkelanjutan.