Museum Ketransmigrasian melaksanakan kegiatan Sosialisasi Permuseuman dengan tema "Mengenal Kreasi Seni Budaya Warga Transmigrasi Gojeg/Gejog dan Pelestariannya" di GSG Museum Ketransmigrasian pada Kamis, 12 September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan serta melestarikan seni budaya Gojeg atau Gejog, yang merupakan warisan budaya masyarakat transmigrasi.
Acara ini dihadiri oleh anggota MGMP Seni Budaya seluruh Provinsi Lampung, Guru Seni Budaya, serta para pelaku kesenian. Dalam sosialisasi ini, para peserta diberikan dengan bahasan tentang sejarah dan perkembangan seni Gojeg/Gejog, sebuah kesenian tradisional yang menggabungkan unsur musik dan gerak tari dari wilayah - wilayah yang melakukan kesenian ini. Seni ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat transmigrasi sebagai sarana hiburan, ungkapan budaya, serta alat pemersatu antarwarga di daerah - daerah baru.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, diwakilkan oleh Kepala Museum Ketransmigrasian, Ibu Hana Kurniati, S.E., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan warisan budaya yang diwariskan oleh para transmigran. "Seni budaya seperti Gojeg/Gejog ini adalah bagian dari identitas bangsa yang perlu kita rawat dan lestarikan. Museum Ketransmigrasian berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga nilai - nilai budaya ini agar tetap hidup di tengah perubahan zaman," ujarnya.
Selain sosialisasi, acara ini juga melakukan praktik seni Gojeg/Gejog oleh Narasumber dan komunitas seni warga transmigrasi. Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan, yang diselingi dengan sesi tanya jawab mengenai teknik pelaksanaan dan upaya pelestarian kesenian tersebut.
Dengan adanya kegiatan ini, Museum Ketransmigrasian berharap kesenian tradisional warga transmigrasi seperti Gojeg/Gejog tidak hanya dikenal oleh masyarakat lokal tetapi juga oleh masyarakat luas, sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia yang harus dilestarikan.